LAHIRNYA BADAK SUMATERA DI LAMPUNG
Badak Asia Bercula Dua atau Badak Sumatera, mamalia
langka dan hampir punah (Foto: ditjenphka.dephut.co.id).
Badak Asia
Bercula Dua atau biasa disebut Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan hewan mamalia yang langka dan
hampir punah untuk dilestarikan keberadaannya.Hewan ini hidup di hutan rawa
atau hutan hujan sekunder di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan
mendiami daerah perbukitan yang dekat dengan air.Kehilangan habitat dan
perburuan menjadi ancaman yang paling utama bagi keberlangsungan hidup Badak
Sumatera.Habitat badak sumatera berada pada hutan hujan dataran rendah memiliki
ancaman yang cukup serius, dimana hutan tersebut menjadi pembalakan liar untuk
mendapatkan kayu keras dari hutan tersebut.Kondisi tersebut kian
mengkhawatirkan akibat adanya konversi hutan menjadi lahan tidak berhutan sehingga
luasan habitat untuk badak sumatera menjadi berkurang.Penegakan hukum atas
penebangan liar sulit dilakukan karena terdapat kehidupan manusia yang berada
didalam atau dekat dengan hutan sehingga masyarakat sangat bergantung pada
hutan tersebut.Badak Sumatera merupakan badak terkecil diantara jenis badak
lainnya di dunia dengan populasi di alam saat ini diperkirakan kurang dari 300
ekor (Dephut, 2007).
Indonesia
memiliki lima daerah yang populasinya dihuni oleh Badak Sumatera. Salah satunya
terdapat di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Provinsi Lampung.TNWK merupakan
tempat yang paling memungkinkan untuk berkembang biak dengan baik bagi badak sumatera.
Hal ini ditandai dengan lahirnya seekor badak (lagi) berkelamin betina dari
indukan pasangan Ratu dan Andalas pada hari Kamis (12/5/2016), dimana
sebelumnya induk Ratu telah melahirkan anak badak bernama Andatu pada tahun
2012 silam.Bayi badak tersebut dilahirkan secara alami di Suaka Rhino Sumatera
(SRS)TNWK yang merupakan pusat penyelamatan satwa eksotis spesies badak yang
terancam punah. Kepala Balai TNWK kabupaten Lampung Timur, Subakir mengusulkan
tiga nama untuk anak badak tersebut kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan untuk secepatnya disampaikan kepada Presiden. Ketiga nama tersebut
diantaranya Adinda, Andara, dan Andarani.
Adanya
kelahiran bayi Badak Sumatera di SRS menjadi tanda keberhasilan upaya
konservasi badak di dunia dan menjadi harapan baru bagi dunia konservasi untuk
terus menjaga dan melestarikan hewan tersebut yang hampir punah. (Garsi)
Tidak ada komentar