RUANG TERBUKA HIJAU : Kota Sesak, Ruang Bergerak Makin Sempit
BANDAR LAMPUNG—Bergerak bebas sekadar melepas kepenatan dan meregangkan urat kaku, boleh jadi menjadi kemewahan baru bagi warga kota, termasuk Bandar Lampung. Sulit sekali bernapas tanpa polusi karena lingkungan makin gersang.
Ruang terbuka hijau (RTH) bukan sekadar pemanis kota. Dosen Universitas Lampung, Muhammad Akib, menyebutkan RTH merupakan kewajiban dan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. "Amanatnya, 30% dari total luas kota itu harus ruang terbuka hijau. Porsinya, 20% harus dilaksanakan pemerintah daerah dan 10% oleh masyarakat," kata Akib, Sabtu (10-12).
Berkaca dari rumus itu, ternyata RTH di Kota Tapis Berseri hanya 11,08%. Kepala Dinas Tata Kota Bandar Lampung Effendi Yunus mengatakan dari 19.722 hektare luas Bandar Lampung, hanya 2.185,59 hektare yang resmi tercatat sebagai RTH.
Wajar kalau sepanjang mata memandang lebih banyak tertumbuk pada bangunan dan deretan baliho iklan yang menggantikan kehijauan pepohonan.
"Masyarakat mendambakan RTH yang memberikan nuansa berbeda dan kesehatan. Tak kalah penting, RTH adalah sarana berkumpul masyarakat," kata Direktur Eksekutif Garuda Sylva (Garsy) Faridh Al-Muhayat Uhib.
Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N. mengakui belum mampu memberikan fasilitas RTH secara maksimal. Namun, ia berjanji menambah luas RTH secara bertahap agar sesuai dengan amanat UU Penataan Ruang. Selain di perumahan, RTH ditingkatkan melalui penghijauan di median jalan.
"Meski belum sampai pada tahap pembangunan taman kota seperti yang banyak diharapkan masyarakat," kata Herman di Lapangan Merah, Enggal, Bandar Lampung, Jumat (9-12) malam. (VERA AGLISA/U-1)
Dapat dibuka di web Lampng Post : http://www.lampungpost.com/berita-utama-/18215-ruang-terbuka-hijau--kota-sesak-ruang-bergerak-makin-sempit.html
RTH yang ada saat ini juga dirasa belum memiliki nilai estetika(keindahan),trus berdampak pada pencitraan kota yang buruk..
BalasHapustaman2 di lampung jadi sarang maksiat.,gk perlu liat taman2 hijau di luar negri deh,liat aj di jakarta,gw rasa udah cukup bagus..
BalasHapus