Header Ads

KADER KONSERVASI LAMPUNG PERLU DIBANGGAKAN

Jakarta, 14 Agustus 2011 pembukaan kegiatan Temu/Sarasehan Pemenang Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam tahun 2011 dibuka oleh Ir. Indriastuti sebagai Kapala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Kehutanan Reublik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Grand Hotel Cempaka, Jl. Letjen Suprapto No. 51, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan peserta lomba bersal dari 33 provinsi seluruh Indonesia ang meliputi kategori Kader Konservasi Alam (KKA), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM), Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM), Pilisi Kehutanan (Polhut), Kepala Desa Peduli Hutan (KPDH), Penyuluh Kehutanan (PK), Kontes Sengon.





Lampung memiliki beberapa kategori yang masuk seperti KKA, PK, PKSM, Kontes Sengon, dan KPDH. Peserta dari kegiatan tersebut adalah putra terbaik daerah yang terpilih untuk menjadi wakil dari provinsi untuk kegiatan tersebut, salah satunya yaitu Faridh Almuhayat Uhib H., S.Hut koordinator daerah Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Lampung 2010-2014 yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Eksekutif Garuda Sylva (Garsy) periode 2010-2012.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama 4 (empat) hari yang dimulai tanggal 14 - 18 Agustus 2011 tersebut kader Lampung (Faridh)  menjadi salah satu pemateri dengan judul yang berbeda yaitu "KAWASAN KONSERVASI : TANTANGAN GENERASI MUDA (Sharing Pengalaman Pendampingan Program Konservasi Tanaman Obat) yang merupakan salah satu program Garsy dan FK3I untuk memanfaatkan fungsi kawasan konservasi yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman Lampung. Dobrakan yang banyak menjadi kontroversial dalam materi yang disampaiakan yaitu bahwa kebijkan konservasi harus lebih fleksibel, peran generasi muda masih dipandang belum memadai untuk mengelola kawasan konservasi, serta peran organisasi atau forum-forum konservasi yang masih kurang efektif. Mengingat bahwa pemerintah masih dianggap lambat dalam menanggapi permasalahan kehutanan berikut informasi yang masih kurang transparasi.

Konservasi alam menjadi tantangan bagi generasi muda, segala potensi harus diwadahi dan diberikan tugas untuk mengelola kawasan konservasi. "Peranan generasi muda harus lebih optimis dan semangat untuk bekerja sebagai pekerja konservasi Indonesia dengan diberi kesempatan yang leih luas untuk melakukan uji coba berbagai pola pengelolaan alternativ dan melakukan proses pembelajaran terhadap keberhasilan maupun kegagalan. Pilihan-pilihan untuk mandiri dan merdeka dalam melakukan uji coba pengelolaan kawasan konservasi sebenarnuya ada ditangan pemangku kepentindan di Indonesia termasu didalamnya masyarakat setempat" ujar Faridh dalam penyampaian materinya.

Dimasa yang akan datang kader konservasi lebih mendapat beban yang berat atas kawasan konservasi karena beban sosial, ekonomi, dan budaya bangsa Indonesia semakin bertambah setelah ditanda tanganinya Millenium Development Goal oleh pemimpin bangsa Indonesia. Maka antisipasi dan transfer ilmu pengetahun harus segera dilakukan agar tidak ada kesenjangan diantara para pelaku dunia konservasi dan penggiat kehutanan di Indonesia. Lembaga Garsy dan FK3I berkomitment untuk mensukseskan program-program pemerintah yang pro-rakyat, pro-kehutanan, pro-lingkungan, pro-budaya, pro-ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang, sehingga stakeholder yang bergiat terhadap kelestarian alam terus hidup dan menjadi mitra penting bagi pemerintah.(*)






1 komentar:

  1. Selamat atas terpilihnya Direktur GARSY sebagai Kader Konservasi Alam tingkat nasional. Semoga selalu dapat memberikan gagasan dan tindakan demi keberlanjutan SDA Indonesia. Amin..

    Salam Lestari!!!

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.