BANDAR LAMPUNG—Garuda Sylva (Garsy) menilai Lampung belum memperhatikan pentingnya kualitas lingkungan hidup bagi masyarakat luas. Tidak heran jika saat ini banyak fenomena alam yang makin aneh, termasuk di Lampung, seperti angin puting beliung, fenomena ulat bulu, hujan lokal, dan lain-lain.
Meskipun fenomena tersebut terjadi di berbagai tempat selain di Lampung, Lampung menjadi sorotan penting bagi keseimbangan lingkungan hidup di dunia.“Sayangnya, kerusakan lingkungan justru makin menjadi-jadi,” kata Faridh Almuhayat Uhib H., dari Garsy.
Sebagai contoh, kurang terurusnya wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), rusaknya kawasan pelestarian alam Lampung, yaitu Tahura Wan Abdurrahman, rusaknya TNBBS, TNWK, serta tumpang tindihnya kebijakan antara provinsi dan kabupaten. Di Bandar Lampung pengolahan sampah, polusi udara dari pabrik-pabrik besar dan kendaraan, ruang terbuka hijau masih sangat kurang. Di Pesawaran pengelolaan wilayah pesisir kurang diperhatikan, hutan mangrove banyak dialihfungsikan untuk tambak, perusahaan tambang yang belum mengelola limbah secara baik sehingga banyak menimbulkan permasalahan lingkungan dan dampaknya terhadap masyarakat luas. (RLS/D-2)
Diterbitkan oleh Koran Harian Lampung Post, Rabu 20 Juli 2011. Dapat dilihat di http://lampungpost.com/bandarlampung/3684-lintas-ehob-gelar-lomba-mewarnai-.html
Tidak ada komentar